Pengalaman Pakai XL Pass di Brussels
Kali ini saya mau bercerita tentang pengalaman pertama saya menggunakan XL Pass di luar negeri. Informasi mengenai XL Pass, bisa dibaca di website XL Axiata.
Bulan lalu, sejak tanggal 8-14 Juli 2018, saya berada di Brussels, Belgia, untuk suatu urusan penting, yaitu turut mengikuti perundingan pemerintah Indonesia dan Belgia.
Untuk memudahkan komunikasi dengan istri di rumah, atau dengan anggota delegasi Indonesia lainnya, dan untuk keperluan lainnya, saya memilih untuk mengaktifkan paket data roaming daripada membeli simcard lokal di Brussels.
Dan saya memilih untuk memakai nomor XL.
Layanan yang saya gunakan adalah XL Pass. Cukup dengan potong pulsa Rp200.000 saja, saya bisa memakai paket data XTRA COMBO di Brussels, selama 7 hari.
Kira-kira begitulah janjinya.
***
Begitu mendarat di Brussels Airport pada tanggal 8 Juli di pagi hari, saya segera mengaktifkan ponsel. Tidak lama, saya menerima pesan SMS “Selamat Datang” dari XL dan Telkomsel. Kebetulan saya memakai ponsel dual sim.
Saya juga periksa kembali pengaturan APN di ponsel. APN harus diberi nama “internet” dengan username dan password dikosongkan. All done!
Tapi beberapa saat kemudian, signal XL hilang. No service.
Sementara signal Telkomsel tetap aktif dengan menggunakan jaringan Mobistar.
Saya coba restart ponsel saya, tapi tetap tidak berhasil. Akhirnya, untuk menghubungi istri di Jakarta, saya mengaktifkan WiFi di bandara. Lumayan untuk berkirim pesan whatsapp.
Ternyata signal XL tidak kunjung datang sampai saya tiba di hotel pada siang hari. Beruntung di hotel tersedia internet gratis, sehingga saya bisa berkomunikasi dengan istri dan teman-teman lain sesama anggota delegasi Indonesia.
Segala cara saya coba. Mulai dengan mematikan kemudian menyalakan kembali ponsel saya, mengubah pengaturan preferred network type dari 4G/3G/2G (Auto) menjadi 3G/2G (Auto).
Tapi tetap gagal.
Akhirnya istri saya di Jakarta mencoba menghubungi 817, layanan pelanggan XL. Solusi yang disarankan adalah mengubah pengaturan pencarian jariangan dari automatic menjadi manual.
Maka muncullah pilihan jaringan yang tersedia di Brussels. Tapi anehnya tidak ada Orange seperti yang diinfokan di SMS awal.
Ternyata jaringan yang digunakan di Belgia adalah Mobistar juga. Sama seperti Telkomsel. Tapi yang membedakan adalah jaringan Telkomsel stabil sementara XL selalu hilang setelah beberapa detik tersambung.
Atau bahkan tidak tersambung sama sekali.
Sehingga saya harus selalu mencoba lagi secara manual, seperti yang disarankan customer service 817.
Berkali-kali. Melelahkan.

Pilihan jaringan yang tersedia bila dicari secara manual. Seluruh jaringan Mobistar saya coba, tapi selalu gagal terhubung atau apabila terhubung akan hilang beberapa saat kemudian.
Kondisi seperti itu sangat menyulitkan saya. Aktivitas saya terganggu selama di Brussels.
Saya hanya bisa berkomunikasi dengan keluarga atau teman, dengan mengandalkan WiFi di suatu gedung, seperti di hotel, restoran atau kantor Kedutaan Besar RI.
Saat saya berada di jalan, saya tidak bisa berkomunikasi dengan siapa pun atau mengakses google maps yang bisa memandu saya ke arah yang saya tuju.
Saya juga tidak bisa memeriksa inbox surel di ponsel setiap saat. Padahal salah satu tuntutan pekerjaan adalah siap menerima dan menjawab pesan surel saat dibutuhkan.
Dan kondisi seperti itu saya alami sampai hari ke-4 di Brussels.
Selama 4 hari itu pula saya mencoba terus berhubungan dengan XL melalui akun twitternya. Namun tidak ada hasil yang memuaskan.
Pihak XL beralasan, sedang terjadi gangguan dari pihak Mobistar. Padahal Telkomsel tetap stabil menggunakan jaringan yang sama.

Beginilah penampakan yang seringkali saya temui setiap kali mencoba menghubungkan XL dengan jaringan Mobistar. Selebihnya, bisa terhubung tapi beberapa detik kemudian jaringannya hilang (no service).
***
Sampai akhirnya, tibalah hari ke-5 di Brussels.
Hari Kamis, tanggal 12 Juli.
Ada pesan langsung dari XL ke akun twitter saya. Pesannya bilang bahwa signal telah normal kembali. Saya diminta untuk mencoba lagi.
Kali ini terhubung dan tetap stabil. Walaupun beberapa kali statusnya edge, tapi paling tidak signalnya masih tetap ada.
Paket data dan roaming yang disediakan oleh XL bisa saya manfaatkan. Saat saya sedang berada di jalan, saya tetap bisa menerima pesan whatsapp atau surel yang masuk.
Terutama dari anak dan istri di rumah. Video call pun bisa dimana saja, kapan saja.
Saya juga tetap bisa mengakses google maps atau internet browser dimana pun saya berada selama di Brussels. Sehingga saya tidak perlu takut tersasar.
Akhirnya, selama 3 hari terakhir sejak hari Kamis sampai dengan Sabtu, 14 Juli, saya bisa memanfaatkan fasilitas XL Pass walaupun saya tetap kehilangan manfaatnya selama 4 hari pertama.
Secara materiil, mungkin kondisi itu tidak cukup merugikan karena biaya yang saya bayarkan untuk membeli paket XTRA COMBO dan XL Pass terbilang cukup murah.
Tapi secara imateriil, saya tetap merasa kecewa berat. Berada di luar negeri, terpisah dari istri dan anak, tapi kesulitan untuk berkomunikasi adalah hal yang paling menyedihkan.
***
Saya tidak akan memberi rekomendasi apa-apa sebagai penutup tulisan ini. Saya cuma ingin menceritakan pengalaman pribadi saya.
Saya sendiri belum tahu, apakah akan kembali menggunakan nomor XL untuk bepergian ke luar negeri setelah kejadian ini.
Tapi dengan kejadian ini, tentu saya akan berpikir lebih matang lagi untuk memilih provider yang akan saya pakai bila saya berkesempatan pergi ke luar negeri lain kali.
Demikian, terima kasih.
