Persija Tak Layak ke Final

Sebagai penggemar Persija, saya jelas saja kecewa dengan kekalahan yang dialami Persija pada pertandingan semifinal leg 2 AFC Cup 2018 melawan Home United di stadion Gelora Bung Karno (GBK), kemarin (Selasa, 15/5).

Padahal Persija memiliki keuntungan 2 gol tandang saat leg 1, dan hanya membutuhkan kemenangan 1-0 untuk lolos, tapi justru Persija dibantai di kandang sendiri dengan skor 1-3. Yang lebih memalukan lagi, Persija kalah dari klub asal Singapura, yang bukan merupakan negara penghasil klub kuat di wilayah Asia Tenggara.

Tapi melihat dari penampilannya, Persija memang tidak layak untuk menembus partai final zona Asia Tenggara. Semua lini tidak tampil optimal.

Terutama posisi penjaga gawang. Kehadiran Rizky Darmawan di bawah mistar gawang Persija adalah sebuah kesalahan. Blunder di leg 1, ditambah lagi dengan kebodohan lain di leg 2. Jadi total 2 gol gratis dipersembahkan oleh Rizky kepada Home United.

A post shared by Muhammad rizky darmawan (@rizkydarmawan30) on

Tapi Rizky tidak sendirian. Lini belakang Persija juga harus disoroti. Pada leg 1 di stadion Jalan Besar, Singapura, Maman Abdurrahman tidak tampil baik. Sementara di kandang sendiri, Jaimerson da Silva dan Rezaldi Hehanusa membuat kesalahan yang tidak perlu.

Pengamat dan komentator sepakbola di channel Fox Sport Asia, Rhysh Roshan Rai, yang juga mantan pemain Home United, juga nampak kecewa dengan penampilan lini belakang Persija. Berikut kicauannya di twitter.

Lini tengah Persija juga tidak lebih baik. Kesigapan Sandy Sute merebut bola tidak terlihat. Sementara kepintaran Ramdani Lestaluhu dalam mengatur permainan nampak tidak berkembang. Rohit Chand sendiri harus lebih banyak bermain di lini belakang setelah ditinggal Jaimerson yang dikartu merah wasit.

Kondisi itu semua diperparah dengan penampilan Marko Simic yang melempem. Dia tidak berkutik dan tidak pernah berada di posisi yang tepat untuk menerima crossing dari 2 sisi permainan Persija. Hanya 1 umpan silang yang berhasil dia raih dengan kepalanya. Itupun melenceng dari sasaran.

Sebaliknya, Home United bermain sangat sederhana namun disiplin. Delapan pemainnya segera membuat pertahanan berlapis saat pemain Persija menguasai bola.

Mereka juga telah menemukan solusi atas kelemahan mereka di leg 1, dimana mereka kebobolan 2 gol melalui umpan crossing dari sudut lapangan. Sehingga di kandang macan, mereka sanggup menaklukkan semua crossing yang ditembakkan oleh Riko Simanjuntak, Novri Setiawan, Rezaldi maupun sang kapten, Ismed Sofyan.

Selamat dan salut untuk Home United!

***

Kalah ya kalah. Sindiran itu banyak terucap dari suporter klub rival.

Memang begitulah adanya. Kenyataan yang harus diterima dengan lapang dada walaupun sebenarnya sesaknya tetap terasa.

Semoga Stefano Cugurra menemukan jalan keluar bagi kebuntuan Persija dalam mencetak gol serta memperkuat kembali lini pertahanan Persija seperti musim 2017.

Kegagalan di kancah AFC Cup 2018 harus ditebus dengan prestasi di Liga 1. Musim depan, Macan Kemayoran akan tampil kembali di Asia dengan performa yang lebih baik.

Tetap semangat dan sukses selalu, Persija!

Digiprove sealDigiproved

Newsletter