Malas Ngetik, Malah Bikin Vlog
Buka laptop, login ke wordpress, klik add post, lalu blank dan malas mengetik. Ya sudah ngoceh saja. Bikin vlog sekalian?
Sering saat ada ide untuk menulis, tiba-tiba semangat untuk mengetik malah meredup. Kemarin saat saya mengalami itu lagi, muncul ide bikin vlog.
Tak perlu mengetik dan mengedit, cukup ngoceh saja.
Kalau tidak salah, vlog itu berarti video blogging. Blog yang divideokan? Saya pikir begitu.
Bedanya vlogger dengan youtuber apa? Yang saya tahu, vlogger tidak cuma punya channel youtube, tapi punya blog juga.
Lalu vlog saya ini tentang apa? Sebagai percobaan, saya hanya berceloteh tentang blog saya sendiri. Mulai dari awal mula dan perjalanan blog ini sampai sekarang, cerita tentang Menjadi Lilin dan sekalian berbagi tentang blog tentang anak saya, Panggil Saja: K.
Pernah juga ada periode dimana saya blogging hanya untuk nyampah. Tak ada orang yang membaca. Bahkan kemudian saya hapus tulisan itu beberapa waktu kemudian.
Bikin vlog pakai apa?
Saya tak punya peralatan memadai sebab saya tidak pernah bikin vlog sebelumnya, ini pun hanya karena sedang malas mengetik.
Saya cuma memanfaatkan laptop dengan aplikasi screen recorder yang tersedia dan mic di earphone ponsel saya untuk merekam suara.
Hasilnya tak memuaskan? Tak apalah. Tak direncanakan pula dengan matang. Mungkin lain kali saya bikin dengan lebih niat.
Silakan kalau teman-teman punya banyak waktu yang luang, boleh berkunjung.

Comments closed
Comments
Bukankah kadang sesuatu yang besar dimulai dari langkah kecil mas? ?
Bukankah kadang iseng membawa kita ke dunia yang lebih menarik?
Jadi saya bisa nunggu serial vlog mas disini yah..ga perlu ke Youtube kan?
Boleh pak, di sini juga tidak apa-apa. Saya senang sekali kalau pak Anton masih mau berkunjung ke sini.
Kalau ke youtube juga tidak apa-apa. Hehe.
Ya mau.. memang kenapa tidak mau.. hahahaha
Cuma paling ngatur waktunya saja karena kudu nguli juga.. wkwkwkwk
Hehe,, terima kasih pak Anton.
Iya sama, saya juga harus curi-curi waktu untuk blogwalking.
Kebetulan hari ini lagi wfo, jadi tidak selalu bersama anak dan bisa sesekali buka blog dan berkunjung ke blog yang lain.
Wahhh kalau denger video youtubenya seru banget ya, dan keren banget udah ada di blog dari tahun 2009. Kalo soal nulis terus agak mager itu emang sering banget terjadi, malah kadang rasa mager itu bisa jadi konten yang lain baik itu youtube, atau blog, dsb. Semangat lanjutin yutubnya hihih
Yah mas, penyakit saya selama blogging adalah inkonsisten. Blog yang diniatin saja kadang-kadang mandeg, vakum, hibernasi dan angin-anginan. Apalagi vlog yang baru bikin kemarin cuma karena malas mengetik.
Tapi terima kasih untuk supportnya. Hehe.
sekarang udah bisa dikomen ya bli vlognya? pas postingan sebelum2nya kolom komennya dimatikan 😀
Itu kayaknya video-video anak saya kang.
Karena it’s made for kid, sama youtube otomatis dimatikan komentarnya. Hehe.
Sudah saya simak vlogger nya.. memang lebih prakfis ya bikin vlog daripada nulis. Tetapi saya masih belum berani bikin vlog takut salah ngomong.
Btw suatu saat saya akan bikin vlog .
Makasih banyak sudah menginspirasi kami para pembaca .
Sukses selalu.
Wah, terima kasih ya sudah sempatkan menyimak vlog saya.
Memang bikin vlog harus ada modal tidak takut salah ngomong. Saya pun di vlog itu masih belepotan ngomongnya.
Atau bisa saja vlognya diberi subtitle yang menerangkan gambar/videonya, jadi si vlogger tidak perlu ngomong.
Tapi memang bikin vlog lebih ribet mengeditnya daripada blog.
Kalau dibiasakan sebenarnya bisa ya kok buat nge-vlog. Kalau bagi daku bikin blog itu cukup menguras pikiran dan tenaga, haha. Soalnya ada printilan seperti pengambilan cahaya, edit kalau kepanjangan, upload di media sosial, etc.
Sedangkan nge blog, edit nya nggak sesulit vlog. Apalagi kalau editnya pas udah tayang.. Nah dah ribet.
Halo mbak Fenni.
Betul sekali, saya sepakat. Bagian editing vlog lebih rumit daripada blog. Padahal itu vlog saya cuma menambilkan rekaman tampilan laptop saja, tidak terlalu rumit karena ada aplikasi screen recorder. Kalau blog lebih gampang editnya.
Kalau dibiasakan sebeneranya bisa ya kak. Kalau bagi daku bikin vlog itu menguras tenaga dan pikiran haha. Soalnya segala perintilan seperti teknnik pencahayaan, edit kalau kepanjangan, dan upload di media sosial, etc perlu dipertimbangkan. Sedangkan nge blog nggak sesulit vlog terutama masalah edit, apalagi pas udah tayang nah ribet dah
Jadi, ini blog bercerita tentang vlog, yaitu vlog yang menceritakan blog… 😀 😀
Hahaha,, iya juga ya.
Lain kali saya akan posting di sini tentang vlog yang tidak akan membahas tentang blog. ?
Halo mas Agung, oh vlogger itu youtuber yg punya blog juga ya…kirain vlogger = cerita tentang daily life tapi dgn video.
Saya salut sama yang bisa kelola blog dan vlog sekaligus.
Hai mbak Phebie, sebenarnya saya juga tidak tahu pasti pengertian vlog. Sebenarnya mirip-mirip blogger dan vlogger. Blogger juga kan tidak semuanya bercerita tentang daily life.
Setahu saya, vlogger itu blogger yang juga bercerita melalui video. Karena fenomena vlogger, maka muncullah aplikasi dan situs seperti youtube. Kemudian muncul juga istilah youtuber, yaitu kreator konten youtube yang bukan berangkat dari seorang blogger.
Saya juga salut mbak, apalagi yang bisa konsisten menjalani keduanya. Sebab proses pembuatan kontennya berbeda, walaupun substansinya bisa saja terkait.
Untuk vlog pertama, cihuy juga, Mas Agung. Saya nonton sampai habis. 😀 Kayaknya seru juga nih kalau ada podcast Pushandaka… Isinya elaborasi gagasan-gagasan dalam postingan Pushandaka.com. 🙂
Waduh,, nampaknya lagi senggang ya sampai rela menghabiskan beberapa menit untuk menonton vlog saya yang tidak penting. Terima kasih banyak bro untuk waktu dan sarannya.